Di setiap sudut rumah sakit, terdapat ribuan kisah perjuangan para pasien yang bertarung untuk sembuh. Mereka menjalani berbagai upaya, melewati beragam rintangan, demi satu tujuan: kesembuhan. Namun, faktor biaya sering menjadi dinding yang sulit diatasi, mendorong banyak masyarakat Indonesia untuk menunda pengobatan, bahkan hingga mengabaikan penyakitnya, dengan akibat tragis yang mengancam nyawa.
Meskipun biaya pengobatan telah dibebaskan oleh BPJS, masih banyak pasien yang kesulitan memenuhi biaya penunjang seperti obat-obatan, alat medis, dan kebutuhan lain yang tidak tersedia di rumah sakit tempat mereka dirawat.
Contoh nyata dari kisah-kisah penderita adalah Inka Aprilia Rahayu, seorang gadis kecil berusia 10 tahun yang memiliki semangat hidup yang luar biasa. Inka adalah seorang pejuang. Dia telah berjuang melawan penyakit Ileus Paralitik, penyumbatan usus yang awalnya didiagnosa sebagai DBD. Setelah beberapa kali operasi dan proses pengobatan yang panjang, Inka berhasil sembuh.
Namun, perjuangan Inka belum berakhir. Obat-obatan yang dikonsumsinya terlalu keras untuk tubuh kecilnya, mengakibatkan Inka mengalami gagal ginjal. Sekarang, dia harus menjalani cuci darah setiap 2-3 minggu sekali.
Kedua orang tua Inka adalah penyandang disabilitas (tuli). Ayahnya bekerja sebagai tukang las dengan penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Mereka berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk biaya pengobatan dan cuci darah Inka setiap bulannya.
Tidak jauh berbeda, Raihan Aditya, seorang anak berusia 7 tahun, menghadapi tantangan serupa dengan penyakit kebocoran ginjal yang mengancam hidupnya. Orang tuanya bekerja sebagai penjual dompet di pinggir jalan, dengan penghasilan yang tidak menentu. Bahkan, mereka harus meminjam uang dan menjual barang berharga demi biaya pengobatan anaknya. Kondisi Raihan semakin memprihatinkan, hingga ia bahkan tidak bisa berjalan karena komplikasi penyakitnya.
Melihat kondisi yang menyedihkan ini, Penderma.id mengajak para penderma untuk memberikan bantuan biaya penunjang agar para pasien ini dapat melanjutkan perjuangan mereka menuju kesembuhan.
Bersama-sama, kita bisa membantu meringankan beban finansial mereka, memberikan harapan baru, dan membuka jalan menuju kesembuhan. Mari berikan tangan bantuan, berbagi kebaikan, dan menjadi alasan tersenyum bagi mereka yang sedang berjuang.