
Di sebuah kampung terpencil, ada sebuah bangunan kecil di sudut desa. Atapnya miring, dindingnya hanya anyaman bambu yang sudah mulai rapuh. Inilah satu-satunya MCK yang dimiliki warga tempat yang seharusnya memberi rasa aman, namun justru membuat mereka menahan napas setiap kali masuk.

Setiap pagi sebelum fajar, warga sudah mulai berdatangan.
Satu per satu berdiri dalam antrean panjang, menunggu giliran untuk mandi, mencuci, atau sekadar buang air. Tidak ada pintu yang kokoh, tidak ada privasi, hanya dinding tipis yang goyang diterpa angin.

Perempuan harus menunggu waktu paling sepi,
sering kali setelah anak-anak tertidur atau ketika matahari belum terbit,
agar tidak merasa malu saat mandi di balik dinding bambu yang berlubang.
Anak-anak sering mengantre sambil menggigil, sementara orang tua hanya berharap bangunan itu tidak roboh saat digunakan banyak orang.

Di musim hujan, bagian dalam MCK berubah menjadi becek dan licin.
Di musim kemarau, air sering habis sebelum semua warga kebagian. Tapi setiap hari, tempat itu tetap dipakai, karena tidak ada pilihan lain.

Warga tidak menuntut banyak.
Mereka hanya ingin tempat yang layak untuk menjaga kebersihan diri. Ruangan yang tertutup, aman, kokoh, bersih,
dan tidak perlu lagi antre panjang sejak subuh.

Melalui program Bangun 100 MCK di Pelosok, mari bantu warga pelosok mendapatkan MCK layak dari bangunan rapuh dengan MCK yang benar-benar pantas digunakan yang memberi rasa aman bagi perempuan, kenyamanan bagi anak-anak, dan bagi seluruh keluarga.
Dukunganmu hari ini mengubah cara mereka menjalani hari esok.
![]()
Belum ada Fundraiser