ImageNenek 107 thn Bertahan Hidup dengan Jual Telor Asi...
Image

Nenek 107 thn Bertahan Hidup dengan Jual Telor Asin

Rp 25.548.581 terkumpul dari Rp 70.000.000
790 Donasi 20 hari lagi

Penggalang Dana

Image
Image
Verified Organization

107 tahun. Tapi setiap hari, Mak Titi masih harus bekerja... sendirian.

Tidak banyak yang tahu namanya. Tapi bagi sebagian orang yang pernah melewati pinggiran jalan di daerah Sukamiskin, Bandung—mungkin pernah melihatnya. Seorang perempuan tua, tubuh kecil dan membungkuk, duduk di bawah panas matahari sambil menjajakan telur asin. Itulah Mak Titi.





Di usianya yang melewati satu abad, ia masih bangun pagi, naik angkot sendiri, membawa dagangannya dari satu tempat ke tempat lain. Setiap pagi sekitar jam 7, Mak Titi bangun perlahan dari tidurnya. Dengan tubuh yang semakin renta, ia menyiapkan dagangan telur asin yang jadi satu-satunya sumber penghasilannya. Setelah merapikan barang-barangnya, ia naik angkot menuju warung kecil tempatnya berjualan. Di sana, ia duduk, menunggu pembeli datang satu per satu. Jika belum cukup, siangnya beliau akan lanjut berjalan menuju kawasan Gasibu. Di bawah panas terik matahari, ia duduk bersila di trotoar, berharap ada orang yang lewat dan membeli dagangannya.

Penghasilan yang beliau dapat pun sangat sedikit. Dalam sehari, Mak Titi hanya mendapatkan sekitar 20 ribu. Namun dari jumlah itu, ia masih harus membayar ongkos angkot pulang-pergi serta dia harus menyetor uangnya. Sering kali, setelah seharian duduk dan menunggu, penghasilan bersih yang tersisa hanyalah nol rupiah. Bahkan tak jarang, ia justru merugi karena dagangan tak laku dan tetap harus membayar biaya transportasi.



Tempat tinggal beliau bukan rumah.
Hanya bekas warung kecil di pinggir jalan, yang disulap seadanya agar bisa ditempati.
Tanpa fasilitas layak, tanpa kenyamanan. Tapi di situlah beliau beristirahat, tidur, dan kembali bangkit keesokan harinya untuk bekerja lagi.

Di usia 107 tahun, seharusnya seseorang sudah beristirahat bersama keluarga.
Namun Mak Titi masih memaksa tubuhnya untuk kuat berdiri dan berjalan.
Masih mencoba tersenyum walau mata sudah mulai rabun dan langkahnya goyah.

Yang lebih menyentuh… beliau tak pernah mengeluh.

“Saya gak minta apa-apa. Tapi kalau bisa… pengen punya warung kecil sendiri di rumah, biar gak harus keliling terus.”

Mari bantu Mak Titi.

Agar beliau tak lagi harus duduk sendiri di pinggir jalan, menunggu rezeki dari orang yang lewat.
Agar beliau bisa berhenti bekerja saat tubuhnya sudah tak sanggup.
Agar sisa usia beliau bisa dijalani dengan tenang, di tempat yang pantas.

Karena di usia 107 tahun, tak ada lagi waktu yang bisa disia-siakan.
Dan tak ada alasan bagi kita untuk membiarkan beliau terus berjuang sendirian.



Baca selengkapnya ▾

  • April, 24 2025

    Campaign is published

Hamba Allah9 menit yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 50.028
Hamba Allah6 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 25.063
kim7 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 20.092
Hamba Allah16 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 15.077
Penderma.id17 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 10.106

Fundraiser (1)

Penderma.id
Berhasil mengajak 305 orang untuk berdonasi.
Rp  10.665.852
Mari jadi Fundraiser dan berikan manfaat bagi program ini.

Doa-doa orang baik (262)

Hamba Allah6 hari yang lalu
Semoga dilancarkan dan selalu dipermudah aamiin
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
kim7 hari yang lalu
semoga berkah
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Hamba Allah17 hari yang lalu
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM NAWAITU LILLAHI TA'ALA, HASBUNALLAHU WA NIKMAL WAKIL NIKMAL MAULA WA NIKMANNASIR Ya Allah lancarkanlah rizkiku, mudahkanlah jalan yg terbaik untukku, mdhknlh & kabulknlh sgl doa2 & hajat2ku, berikanlah keberkahan kebaikan bagi diriku, Aamiin
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Hamba Allah24 hari yang lalu
Semoga sehat dan lancar rezeki nek🤍
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Hamba Allah1 bulan yang lalu
Dimudahkan segala urusan, pekerjaan, jodoh, diberi rezeki yg berkah dan bermanfaat, dilunaskan segal hutang, kesehatan dan kebaikan dunia akhirat, Aamiin
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Bagikan melalui:
✕ Close