Abah Yayat, seorang pria berusia 65 tahun, harus berjuang keras sebagai penjual kopi keliling untuk mencukupi kebutuhan hidup dan merawat keluarganya, terutama istri dan anaknya yang sakit paru-paru.
Setiap hari, Abah Yayat menjalani rutinitas menjual kopi keliling. Meskipun perjalanan jauh dan melelahkan, ia rela menghadapinya demi menjemput rezeki untuk bisa membeli sedikit nasi dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh anak dan istrinya.
Namun, penghasilan yang diperoleh dari berjualan kopi keliling sangatlah terbatas, hanya sekitar 30-40 ribu rupiah per hari. Abah Yayat harus menempuh perjalanan jauh setiap hari dengan tubuh yang sudah rentan karena usia.
Suatu kali, dalam perjalanannya, Abah Yayat terjatuh dan barang dagangannya berceceran, membuatnya tidak bisa berjualan. Namun, dengan kondisi yang sudah lanjut usia, Abah Yayat terpaksa harus tetap bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, terutama mengingat kondisi sakit istri dan anaknya, yang bernama Tatan, yang sedang mengalami penyakit paru-paru. Ibu Tatan telah sakit selama 3 tahun, sementara Tatan (anaknya) sendiri baru berusia 8 bulan dan masih memerlukan perawatan khusus.
Dalam situasi dimana dagangannya tidak laku, Abah Yayat terpaksa hanya bisa mengandalkan nasi dan kerupuk sebagai makanannya.
Para penderma, mari bantu Abah Yayat dalam perjuangannya. Dukungan Anda sangat berarti untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar keluarganya, termasuk pengobatan yang sangat diperlukan untuk anak dan istrinya.