Ujian Bertubi! Bantu Abah Jamin Berjuang Demi Keluarga

Tak banyak yang tahu, di balik tumpukan sampah itu ada perjuangan seorang Abah Jamin, pemulung yang tak pernah lelah demi keluarganya.

Setiap hari, Abah berkeliling dari pagi hingga malam mengumpulkan sampah plastik.

Hasilnya memang tak seberapa, tapi cukup untuk sekadar membuat dapur tetap berasap meski sering kali hanya dengan lauk seadanya.

Abah tak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk keluarga yang sepenuhnya bergantung padanya.

Dari lima anaknya, dua di antaranya terlahir dengan keterbatasan.
Mulyadi tak bisa berjalan, sementara Deni mengalami gangguan mental yang membuatnya sulit berbicara.Istri Abah pun kini lumpuh dan menderita katarak, sementara salah satu cucunya juga memiliki gangguan kejiwaan.

Namun bagi Abah, semua itu bukan beban justru alasan terbesarnya untuk terus bertahan dan bekerja.

Penghasilannya sebagai pemulung hanya sekitar Rp40.000 seminggu.
Itu pun langsung habis untuk kebutuhan pokok. Kadang mereka harus menahan lapar, bahkan pernah dua hari tanpa makan.

Tapi Abah tetap bersyukur, selama keluarganya masih bisa bersama.

Rumah mereka sangat sederhana dindingnya rapuh, atapnya bocor.
Meski tanahnya bukan milik sendiri, rumah itu tetap menjadi satu-satunya tempat berlindung dan berbagi hangat.

Kini, Abah Jamin terus berjuang dalam diam, menanggung segalanya sendirian.
Namun, kita bisa hadir untuk meringankan langkahnya.

Yuk, bantu Abah Jamin dan keluarganya agar bisa hidup lebih layak.
Sekecil apa pun bantuanmu, sangat berarti untuk mereka.

Baca selengkapnya ▾