Abah Anda, seorang pria berusia 72 tahun, adalah sosok yang luar biasa. Meski usianya semakin menua, Abah tidak pernah lelah berjuang untuk keluarganya. Setiap hari, ia menjajakan singkong dan ubi keliling desa dengan penuh semangat, meskipun hanya menghasilkan antara 15 ribu hingga 35 ribu rupiah per hari, tergantung pada seberapa banyak dagangannya laku.
Bersama istrinya yang semakin menua dan cucunya yang masih duduk di bangku sekolah, Abah Anda menjalani hidup penuh perjuangan. “Yang penting cucu saya bisa sekolah, itu sudah cukup buat saya,” ujar Abah dengan senyum penuh harapan, meskipun hidupnya sering kali penuh keterbatasan. Hidup sederhana dengan segala kekurangannya, Abah Anda berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan keluarga kecilnya tetap bisa bertahan. Bahkan meskipun terkadang ia harus menahan lapar, hanya bisa makan nasi dan ikan asin di rumah, Abah tetap bertahan.
Kondisi fisik Abah yang semakin menurun membuat pekerjaannya semakin berat. Kaki yang tak lagi berfungsi dengan baik dan tubuh yang mulai lemah membuatnya semakin sulit untuk berkeliling menjual dagangan. Namun, semangatnya tak pernah surut. Saya harus bertahan, kalau saya berhenti, siapa yang akan merawat mereka? ujarnya dengan mata penuh kecemasan. Ia tak ingin membebani orang lain dan terus berjuang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Rumah sederhana mereka yang sudah banyak rusak dan jauh dari tetangga, menjadi saksi bisu dari perjalanan hidup Abah Anda yang penuh perjuangan.
Meskipun kehidupan sering kali terasa sangat sulit, Abah Anda tak pernah menyerah. Ia terus berusaha m
eskipun seringkali harus berhutang untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya. “Makan sehari-hari kadang tergantung pendapatan, kalau ada lebih, kami makan enak sedikit. Tapi kalau kurang, ya hanya nasi saja,” kata Abah dengan nada yang penuh pengertian tentang keadaan.
Namun, di balik semua kesulitan itu, Abah Anda tetap memiliki harapan besar untuk masa depan cucunya. Ia ingin cucunya bisa lulus kuliah dan meraih kehidupan yang lebih baik. Abah Anda juga punya cita-cita untuk membuka warung sembako di rumah agar tidak perlu lagi berkeliling menjual dagangan yang semakin berat bagi tubuhnya. Kalau saya bisa buka warung di rumah, saya bisa lebih banyak waktu dengan istri dan cucu saya. Semoga usaha ini bisa berkembang, harapnya, dengan penuh keyakinan bahwa usahanya suatu saat akan berhasil dan memberi kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya.
Mari bantu Abah Anda mewujudkan impian untuk masa depan cucunya! Dengan sedikit dukungan, kita bisa membuat Abah lebih mudah berjuang untuk keluarganya. Yuk, donasi untuk membantu Abah membuka warung sembako di rumah dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga kecilnya. Setiap rupiah yang kamu donasikan akan sangat berarti bagi mereka.
Belum ada Fundraiser